Jumat, 07 November 2014

Tembok rahasia

Kabut asap diruangan ini mulai membuatku mual, tumpukan baju kotor mengelilingi setiap sudut kamar, berbagai benda asing berdebu menumpuk dari beberapa minggu lalu, mereka masih betah menjadi pajangan yang menggambarkan betapa planningku merapihkan semua ini hanyalah wacana.

Aku tertegun sambil bersandar pada ujung kasur, mendengarkan lagu mendayu yang kuputar entah berapa kali hari ini, aku mulai memandang langit langit kamarku yang sudah tak putih lagi, menerawang kira kira apa yang ada dibalik sana. Apa kamu pernah mendengar kata kata "tak akan ada yang tahu esok akan seperti apa". sama seperti aktifitasku saat ini, memangdangi atap yang jelas aku takan tau ada apa dibaliknya, aku tak cukup tinggi untuk membobol lapisan putih itu, tak cukup kuat pula biarpun berusaha.

Sambil bergumam mengulang lirik yang sama kantuk pun memberi lambaian di pelupuk mata, tak ingin rasa menghentikan hayalan yang sedang ramai berbincang di dalam kepalaku, hingga akhirnya aku tertidur. Selalu begitu, masa depan membuatku mengantuk.

Huge hug, me.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar